Wisata Rasa dan Budaya di Ngawi hanya ada di Pasar Djadoel Ahad Legi

Hallo sobat Djadoel, seperti biasa setiap Ahad Legi, Taman Wisata Tawun Ngawi menjelma menjadi lorong waktu.
Di bawah rindangnya pohon bambu, ribuan warga berkumpul, bukan sekedar untuk berbelanja, tetapi untuk menghidupkan kembali kenangan masa lalu. Minggu, 21 September 2025 Pasar Djadoel Ahad Legi kembali hadir. Bukan seperti pasar biasa, aroma jajanan tradisional seperti pecel, cenil, klepon, es dawet, hingga gethuk menguar, memanggil ingatan pada dapur nenek yang hangat.
Suara gamelan mengalun pelan, bersanding dengan tawa anak-anak yang bermain, berlarian dan tertawa bahagia.

Tidak hanya suara gamelan yang mendukung suasana disana, hadir juga beberapa tari-tarian kesenian tradisional dari Sanggar Sri Budaya Cabang Gentong Paron, Sanggar Kukilo Laras, serta Karang Taruna Metawun yang semakin mendukung kenostalgian ini melalui kebersamaan senam pagi serta persembahan Campur Sari. Pengunjung tak hanya datang untuk berbelanja, tapi juga untuk merasakan kembali suasana hangat Ngawi tempo doeloe, dengan para penjual yang berpakaian adat, logat jawa halus, dekorasi tempo doeloe, hingga sapaan hangat antar warga yang mungkin jarang kita temui di hari biasa.

Selain makanan dan pernak-pernik djadoel, di sini kalian bisa menemukan beberapa aktivitas lainnya. Selain itu masyarakat juga bisa mengunjungi beberapa mobil pelayanan masyarakat yang siap membantu. Dalam satu hari ini Pasar Djadoel Ahad Legi mampu menarik pengunjung kurang lebih 4.000 orang, dengan 39 pedagang yang ikut berpartisipasi dan menghasilkan omzet sebanyak Rp 29.200.000,-.

Pasar Djadoel Ahad Legi ini bukan sekadar tempat ia adalah ruang waktu yang membuka kembali jendela budaya dan bukan juga hanya sekedar hari pasaran, tapi momentum untuk kembali mengenal jati diri sebagai bagian dari tradisi, sejarah, dan kearifan lokal. Di era yang serba cepat ini, Pasar Djadoel Ahad Legi mengajarkan kita untuk melambat sejenak, menikmati hal-hal kecil yang bermakna. Karena dari pasar inilah, kita belajar bahwa masa lalu bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dijaga, dikenang, dan diwariskan.


Marquee with JavaScript Looping

Butuh informasi lebih lanjut tentang berita ini?

silahkan hubungi kontak whatsapp kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang berita ini.