3 SERTIFIKAT HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL DI KABUPATEN NGAWI

Beberapa Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Kabupaten Ngawi dengan ragam EBT (Ekspresi Budaya Tradisional) antara lain;

  1. Upacara Adat Ganti Langse :merupakan salahsatu bentuk upacara adat yang dilakukan di desa Babadan kecamatan Paron, Ganti Langse artinya mengganti Kelambu warna Putih di Punden Petilasan Prabu Brawijaya V untuk melakuan perjalanan ke Puncak Lawu. Upacara adat dilaksanakan satu tahun sekali tepatnya bulan Suro (Muharam ) tanggal 15.Prosesi didahului dengan do’a bersama bagi makanan kepada warga. Hiburan wayang kulit dan diteruskan dengan melepas kelambu yang lama. Kelambu lama disobek-sobek untuk direbutkan warga masyarakat sebagai kenangan, sedangkan kelambu yang baru dipasang kemudian.
  2. Jamasan Pusaka Kabupaten Ngawi merupakan upacara adat tradisi untuk menjamas(mencuci) pusoko piyandel kabupaten Ngawi.Dilaksanakan pada setiap bulan Juli bersaman dengan Hari jadi Ngawi. Untuk pelaksanaannya di Pendopo Wedya Graha bawah puncungan.Untuk Prosesinya Didahului dengan Tari Bedoyo untuk penyambutan tamu Bupati, Forpimda, Tokoh masyarakat,Kepala OPD, Camat sekab Ngawi. Prosesi dengan iringan Bupati dan Forpimda sekalian .Iringan tersebut mengambil pusoko piyandel Ngawi antara lain Tombak Kyai Singkir, Tombak Kyai Songgo Langit , Songsong Kyai Tunggul Warono, Songsong Kyai Tunggul Wulung.Kemudian keempat pusoko dibawa keluar dari ruang Pusoko menuju pucungan pendopo untuk dijamasi.Dengan ubo rambe pusoko dijamas oleh 2 penjamas pusoko. Selesai dijamas dido’akan untuk kemudian diangkut ke Ngawi Purba sebagai awal kadipaten Ngawi dengan diinapkan semalam.Paginya pusaka dikirab dari Ngawi Purba ke Pendopo Kabupaten Ngawi untuk disimpan kembali diruang Pusoko.
  3. Upacara Keduk Beji merupakan kegiatan menguras sendang Tawun. Dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon wuku godhag setiap tahunnya. Tujuan upacara ini menjaga kelestarian, kebersihan mata air di sendang Tawun. Pelaksanaan di sendang tawun kecamatan Kasreman kabupaten Ngawi. Untuk prosesi diawali dengan menaruh ubo rampe dan air kelapa (badeg) di dasar sumber mata air dilanjutkan dengan membersihkan dan menguras sendang diiringi tarian kecetan. Pada akhir pelaksanaan diadakan sodakohan dan berdo’a secara bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *