DISPARPORA GELAR BIMTEK KOLABORATIF PENGGUNAAN BATIK KHAS NGAWI ANTARA PEMBATIK DAN DESAINER

Salah satu Subsektor dari Industri Kreatif adalah Bidang Fashion, yaitu Usaha Kreatif yang berhubungan dengan Desain Pakaian, Alas Kaki, Asesoris, Produksi Pakaian dan Asesorisnya, serta Konsultasi dan Distribusi Produk Fashion. Potensi Industri Kreatif bidang Fashion di Kabupaten Ngawi terus berkembang,banyak. Pelaku Ekonomi Kreatif yang bermunculan dalam Sub Sektor Fashion ini, Pembatik di Kabupaten Ngawi sudah merasakan bahwa Industri Kreatif ini dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi keluarga, selain merupakan sumber devisa negara yang besar, dan menciptakan iklim bisnis yang positif, serta membangun citra serta identitas bangsa. Berbagai usaha yang dilakukan untuk menggerakkan Industri ini adalah adanya arahan yang edukatif, pemberian penghargaan bagi insan yang kreatif, serta terciptanya iklim usaha yang kondusif. Melihat potensi perkembangan yang besar dari Sub Sektor Fashion ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi dalam hal ini Bidang Ekonomi Kreatif menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kolaboratif penggunaan Batik Khas Ngawi antara Pembatik dan Desainer yang diselenggarakan 2 hari, bertempat di Hotel Megaland Surakarta. Dengan peserta dari Pengrajin Batik dan para Desainer di Kabupaten Ngawi sebanyak 20 peserta.

Bimbingan Teknis Kolaboratif Penggunaan Batik Khas Ngawi antara Pembatik dan Desainer ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi Ibu Wiwien Purwaningsih, S.Sos dan beliau sampaikan bahwa Kegiatan ini merupakan sarana untuk terus meningkatkan kapasitas kemampuan dan ekonomi para Pembatik dan Desainer di Kabupaten Ngawi. Ibu Kepala Dinas juga berpesan dengan Kegiatan Bimtek ini, diharapkan ada masukan dari para peserta untuk memberikan ide dan gagasan supaya Event rutin Fashion di Kabupaten Ngawi yaitu Ngawi Batik Fashion 2024 dan Ngawi Night Carnival 2024 semakin semarak.

Narasumber ke-1 Bimtek Kolaboratif Penggunaan Batik Khas Ngawi antara Pembatik dan Desainer ada 2 yaitu dari Kalangan Akademisi dan Praktisi. Dari Kalangan Akademisi yaitu Bapak Muhammad Arif Jati Purnomo, M.Sn bekerja sebagai Dosen ISI Solo. Beliau menyampaikan tentang Pengenalan Dasar membuat Motif Batik beserta Cara Membuat dan Tehnik Menggambar Motif / Ragam Hias. Selain itu Beliau juga menyampaikan cara membuat Desain Batik.

Nara sumber yang ke 2 seorang Praktisi yang menjadi Desainer Solo Terkenal, Beliau adalah Bapak Djongko Raharjo, yang mana beliau merintis kariernya dari titik terendah sampai menjadi Desainer sukses. Beliau memotivasi para Peserta Bimtek untuk terus mengembangkan bakat Desainernya, walaupun mungkin saat ini belum begitu dikenal khalayak ramai, tapi tidak boleh patah semangat untuk terus mencoba dan berusaha. Beliau memotivasi jangan merasa rendah diri menjadi Desainer di Kota Kecil, Karena Besar diKota Kecil lebih Nyata daripada Kecil di Kota Besar, tetap terus berkarya pasti akan ada waktunya menjadi dikenal dan Terkenal.

Kegiatan Bimtek dihari kedua diisi Sesi Diskusi. Dimana Sesi ini diharapkan menjadi Ajang Diskusi untuk Pengembangan Batik di Kabupaten Ngawi. Dan diharapkan Batik Ngawi bisa dikenal tidak hanya bertaraf Nasional saja, bahkan bisa lebih bergengsi ketaraf International. Sesuai yang dicanangkan Bapak Bupati melalui Ibu Kadin, disampaikan pada saat Penutupan Bimtek. Bahwasanya Event Fashion di Kabupaten Ngawi tahun 2024 tidak hanya Level Nasional melainkan bertaraf Internasional.

Ekraf/Tombay-2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *